Dirancang untuk Bisnis: Andal, Aman, Selalu Siap. Jaringan privat khusus yang menghadirkan kecepatan, keamanan dan skalabilitas.
specification and benefitKinerja jaringan maksimal
Spesifikasi:
- dbloss: 0.3/kilo meter
- 3 diversity path
- 100% underground cable routes
- 576 core
- SLA 99.5% per path, and 99.9% (with different path)
Keunggulan:
- Cakupan luas:
Menjangkau berbagai pusat data terkemuka di Indonesia, termasuk EDGE1, EDGE2, Indonet DC (Rempoa & Cyber), Telkom NCIX Karet, DCI (H1, H2, E1), PURE DC, BDX (TB Simatupang & KPPTI), NTT (JKT 2 & 3), BDDC (Cawang), PDG, Bitera, dan DHI.
Jaringan ini dirancang untuk memberikan konektivitas menyeluruh antar ekosistem digital utama di Indonesia. - Kapasitas besar:
Dengan 576 core dark fiber, jaringan ini mampu menangani lalu lintas data dalam jumlah besar.
Setiap helai serat mendukung koneksi berkecepatan tinggi, ideal untuk kebutuhan metro network, antar data center, maupun perusahaan besar dengan beban data tinggi. - Fleksibilitas:
Optimalkan performa jaringan Anda dengan pilihan bandwidth yang fleksibel, memungkinkan kontrol yang lebih presisi terhadap koneksi dan kapasitas sesuai kebutuhan bisnis.
benefitsTrust in Every Connection
Buka potensi tanpa batas bersama Indonet Dark Fiber — jaringan privat khusus yang menawarkan kecepatan, keamanan, dan skalabilitas tanpa tanding.
Dibangun dengan standar industri telekomunikasi, jaringan berlapis (redundant), dan keandalan tinggi, layanan ini memastikan performa maksimal untuk kebutuhan bisnis Anda.
Baik untuk mempersiapkan infrastruktur masa depan maupun meningkatkan kapasitas transfer data, Dark Fiber memberi Anda kendali penuh atas jaringan — menjaga bisnis Anda tetap unggul di tengah lanskap digital yang terus berkembang.
Raih koneksi super cepat dan berlatensi rendah!
informasi layananDark Fiber: Konsep, komponen & tren masa depan
Dark Fiber menawarkan potensi besar untuk menjawab tantangan konektivitas modern dan menyediakan infrastruktur yang kokoh guna mendukung perkembangan teknologi serta layanan baru.
Teknologi ini telah memberikan dampak signifikan di berbagai industri dengan menghadirkan konektivitas yang cepat, aman, dan andal untuk beragam aplikasi dan kebutuhan komunikasi.
Di tengah pertumbuhan kebutuhan konektivitas yang terus meningkat, Dark Fiber muncul sebagai alternatif yang menjanjikan untuk memenuhi tuntutan komunikasi yang efisien dan stabil.
Lebih dari sekadar infrastruktur yang terpasang, cara kerja Dark Fiber menjadi langkah penting dalam mengubah kabel serat optik yang sebelumnya tidak aktif menjadi jalur komunikasi yang efisien dan andal.
Proses ini melibatkan aktivasi perangkat transmisi serta konfigurasi jaringan sesuai kebutuhan pengguna, sehingga Dark Fiber dapat mengirimkan data dengan performa tinggi dan menjawab tantangan konektivitas modern melalui solusi inovatif.
Namun, bukan hanya performa yang perlu diperhatikan. Keamanan juga merupakan aspek krusial dalam implementasi Dark Fiber.
Dengan meningkatnya kompleksitas ancaman siber, strategi keamanan yang komprehensif menjadi sangat penting. Dalam pengelolaan jaringan Dark Fiber, diperlukan penerapan langkah-langkah teknis dan operasional yang tepat untuk melindungi integritas data dan menjaga ketersediaan layanan.
Dengan menjaga keseimbangan antara performa dan keamanan, Dark Fiber dapat menjadi solusi kuat dalam menjawab tantangan komunikasi dan konektivitas di era digital saat ini.
Perbedaan antara Dark Fiber dan Active Optical Fiber terletak pada status penggunaannya serta fungsinya dalam mentransmisikan data.
Serat optik merupakan jenis kabel yang mentransmisikan data dalam bentuk cahaya melalui inti optik, sedangkan Dark Fiber merujuk pada kabel serat optik yang sudah terpasang tetapi belum diaktifkan untuk mengirimkan data.
Active Optical Fiber adalah serat optik yang sudah dilengkapi dengan perangkat transmisi, seperti pemancar dan penerima cahaya, penguat sinyal, serta perangkat jaringan lain yang dibutuhkan untuk mengirim dan menerima data.
Dengan adanya perangkat ini, serat optik aktif dapat langsung digunakan sebagai saluran komunikasi, dengan kemampuan mentransmisikan data melalui sinyal cahaya.
Sebaliknya, Dark Fiber adalah serat optik yang sudah terpasang namun belum memiliki perangkat transmisi. Artinya, kabel ini masih tidak aktif dan belum digunakan untuk mengirimkan data pada saat pemasangan.
Dark Fiber umumnya disewakan kepada pihak ketiga, seperti penyedia layanan internet atau perusahaan komunikasi, yang ingin memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada untuk kebutuhan transmisi data mereka.
Pengguna Dark Fiber harus memasang perangkat transmisi sendiri, mengaktifkan serat optik tersebut, serta mengonfigurasi jaringan sesuai kebutuhan.
Dengan demikian, perbedaan utama antara keduanya adalah:
Active Optical Fiber sudah dilengkapi perangkat transmisi dan siap digunakan,
sedangkan Dark Fiber merupakan serat optik yang belum diaktifkan dan memerlukan pemasangan perangkat tambahan agar dapat digunakan untuk mentransmisikan data.
Cara kerja Dark Fiber melibatkan beberapa tahapan dan komponen penting untuk mengaktifkan serat optik yang sebelumnya belum digunakan agar menjadi saluran komunikasi yang fungsional. Berikut tahapan umum bagaimana Dark Fiber bekerja:
- Pemasangan Serat Optik (Fiber Optic Installation)
Tahap pertama adalah pemasangan kabel serat optik secara fisik di sepanjang jalur yang diinginkan — misalnya di bawah tanah atau di dalam ducting kabel.
Serat optik ini menjadi infrastruktur fisik jaringan yang siap digunakan untuk transmisi data. - Pemasangan Perangkat Transmisi (Installation of Transmission Devices)
Setelah serat optik terpasang, dibutuhkan perangkat transmisi untuk mengirim dan menerima sinyal cahaya melalui kabel tersebut.Perangkat ini meliputi:
A. Transmitter, yang mengubah data menjadi sinyal cahaya yang dapat ditransmisikan melalui serat optik.B. Receiver, yang menerima dan mengubah kembali sinyal cahaya menjadi data digital yang dapat diproses oleh sistem komunikasi.
Konfigurasi Jaringan (Network Configuration)
Setelah perangkat transmisi dipasang, jaringan perlu dikonfigurasi agar dapat berfungsi optimal.
Konfigurasi ini mencakup pengaturan frekuensi, kecepatan transmisi, serta modulasi sinyal cahaya yang disesuaikan dengan kebutuhan komunikasi dan spesifikasi teknis serat optik yang digunakan.Pelacakan dan Pengendalian Sinyal (Signal Tracking and Control)
Sinyal cahaya yang dihasilkan oleh perangkat transmisi akan dikirim melalui kabel serat optik. Selama perjalanan, sinyal ini dapat diperkuat menggunakan perangkat penguat (optical amplifier) untuk menjaga kekuatan sinyal tetap optimal, terutama pada jarak yang jauh.Penerimaan dan Konversi Sinyal (Signal Reception and Deconversion)
Di sisi penerima, perangkat penerima (receiver) akan menangkap sinyal cahaya yang dikirim melalui serat optik.
Kemudian, sinyal cahaya tersebut dikonversi kembali menjadi data digital yang dapat dipahami dan diproses oleh sistem komunikasi atau perangkat tujuan.Pemrosesan Data (Data Processing)
Data yang telah diterima kemudian dikirimkan ke sistem komunikasi atau perangkat akhir yang sesuai. Data tersebut dapat dianalisis, disimpan, atau diteruskan ke tujuan berikutnya sesuai kebutuhan jaringan.Pemeliharaan dan Manajemen (Maintenance and Management)
Setelah Dark Fiber diaktifkan, jaringan perlu dilakukan pemantauan dan pemeliharaan secara berkala.
Langkah ini mencakup pemantauan performa jaringan, deteksi dan perbaikan gangguan, serta peningkatan kapasitas atau konfigurasi bila diperlukan — untuk memastikan keandalan dan kinerja optimal secara berkelanjutan.
Dengan melalui tahapan tersebut, Dark Fiber dapat berfungsi sebagai jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang aman, fleksibel, dan siap mendukung kebutuhan digital perusahaan di berbagai sektor industri.
Keunggulan Penggunaan Dark Fiber
Penggunaan Dark Fiber memberikan berbagai manfaat signifikan, terutama dalam konteks infrastruktur komunikasi dan konektivitas. Berikut beberapa keunggulan utamanya:
1. Skalabilitas Tinggi (High Scalability)
Dark Fiber memungkinkan ekspansi kapasitas jaringan dengan mudah.
Pengguna dapat menambah dan mengaktifkan perangkat transmisi sesuai kebutuhan, sehingga mampu mengakomodasi peningkatan lalu lintas data tanpa perlu mengganti infrastruktur fisik yang sudah ada.
2. Kendali Penuh (Full Control)
Pengguna Dark Fiber memiliki kendali penuh terhadap konfigurasi jaringan, termasuk frekuensi, kecepatan, dan modulasi sinyal.
Hal ini memungkinkan penyesuaian yang lebih presisi terhadap kebutuhan komunikasi dan mengoptimalkan kinerja jaringan sesuai kebutuhan bisnis.
3. Pemanfaatan Infrastruktur yang Ada (Benefits of Available Infrastructure)
Dark Fiber memungkinkan pemanfaatan infrastruktur serat optik yang sudah tersedia, tanpa harus membangun jaringan baru dari awal.
Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu instalasi jaringan baru.
4. Kecepatan dan Performa Tinggi (High Speed and Performance)
Dark Fiber mampu mentransmisikan data dengan kecepatan setara cahaya, jauh melampaui metode transmisi konvensional.
Hasilnya adalah latensi rendah dan performa jaringan yang optimal, sangat cocok untuk kebutuhan data besar dan komunikasi real-time.
5. Keamanan dan Privasi (Security and Privacy)
Pengguna Dark Fiber dapat mengontrol keamanan jaringan secara mandiri dan lebih ketat.
Karena data ditransmisikan dalam bentuk cahaya di dalam serat optik, upaya penyadapan atau gangguan dari pihak luar menjadi jauh lebih sulit dilakukan.
6. Efisiensi Biaya Jangka Panjang (Potential Cost Savings)
Meskipun memerlukan investasi awal untuk perangkat transmisi, penggunaan Dark Fiber dapat memberikan penghematan biaya jangka panjang, karena pengguna hanya membayar sumber daya yang benar-benar digunakan.
7. Fleksibilitas Aplikasi (Application Flexibility)
Dark Fiber dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti komunikasi data, telekomunikasi, layanan internet, interkoneksi data center, dan aplikasi industri lainnya.
Fleksibilitas ini membuat Dark Fiber cocok untuk beragam skenario penggunaan.
8. Peningkatan Kualitas Layanan (Enhanced Service Levels)
Dengan kecepatan dan kapasitas tinggi, pengguna Dark Fiber dapat menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih baik, terutama dalam hal kecepatan akses dan pengiriman konten multimedia berkualitas tinggi.
9. Dukungan Redundansi (Redundancy Scheme Capabilities)
Dark Fiber dapat dikonfigurasi sebagai jalur alternatif atau cadangan untuk menjaga ketersediaan layanan komunikasi jika terjadi gangguan atau kegagalan pada jalur utama.
10. Mendorong Inovasi (Encouraging Innovation)
Ketersediaan Dark Fiber mendorong lahirnya inovasi baru dalam aplikasi dan layanan digital yang mengandalkan konektivitas tinggi — seperti Internet of Things (IoT), jaringan 5G, edge computing, dan berbagai teknologi masa depan lainnya.
Dark Fiber memiliki penerapan yang luas di berbagai sektor industri berkat fleksibilitas dan kapasitasnya yang tinggi. Berikut beberapa contoh implementasinya:
1. Telekomunikasi dan Penyedia Layanan Internet (Telecommunications and Internet Service Providers)
Dark Fiber digunakan oleh perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan internet untuk memperluas jaringan mereka.
Dengan infrastruktur ini, penyedia layanan dapat menghadirkan konektivitas yang lebih cepat, stabil, dan andal bagi pelanggan.
2. Industri Keuangan (Financial)
Sektor keuangan memanfaatkan Dark Fiber untuk mentransmisikan data finansial secara cepat dan aman.
Teknologi ini digunakan dalam perdagangan saham, transaksi perbankan, serta komunikasi antar lembaga keuangan, di mana kecepatan dan keamanan data menjadi prioritas utama.
3. Pemerintahan dan Pendidikan (Governance and Education)
Instansi pemerintah dan lembaga pendidikan dapat menggunakan Dark Fiber untuk menghubungkan kampus, gedung pemerintahan, dan institusi pendidikan lainnya.
Hasilnya adalah akses data dan layanan digital yang cepat, aman, dan terintegrasi.
4. Kesehatan (Healthcare)
Dark Fiber mendukung sistem informasi kesehatan yang aman dan efisien, memungkinkan rumah sakit, klinik, dan institusi medis untuk mentransfer data pasien, citra medis, serta informasi penting lainnya secara cepat dan terproteksi.
5. Media dan Hiburan (Media and Entertainment)
Dalam industri media dan hiburan, Dark Fiber digunakan untuk mentransmisikan konten multimedia berkualitas tinggi, seperti video beresolusi tinggi (HD/4K) dan siaran langsung (live streaming) dengan latensi rendah.
6. Transportasi dan Logistik (Transportation and Logistics)
Dark Fiber berperan penting dalam pemantauan dan pengendalian sistem transportasi, termasuk lalu lintas jalan raya, jaringan transportasi publik, serta manajemen rantai pasok (supply chain).
7. Energi dan Utilitas (Energy and Utilities)
Dalam sektor energi dan utilitas, Dark Fiber mendukung infrastruktur cerdas (smart infrastructure) seperti metering otomatis, pemantauan jaringan, serta kontrol jarak jauh terhadap sistem distribusi energi.
8. Manufaktur dan Otomasi (Manufacturing and Automation)
Industri manufaktur menggunakan Dark Fiber untuk menghubungkan peralatan dan sistem otomasi yang membantu meningkatkan efisiensi produksi dan pengendalian proses secara real-time.
9. Riset dan Sains (Research and Science)
Dark Fiber digunakan di pusat penelitian dan laboratorium untuk mentransfer data eksperimen dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi dan latensi rendah — penting untuk kolaborasi ilmiah lintas lokasi.
10. Pertahanan dan Keamanan (Defense and Security)
Dalam bidang pertahanan, Dark Fiber mendukung komunikasi militer, sistem pengawasan perbatasan, serta jaringan keamanan nasional yang membutuhkan tingkat keandalan dan keamanan data tinggi.
11. Smart City (Kota Cerdas)
Dark Fiber menjadi tulang punggung pengembangan kota cerdas (smart city) dengan menyediakan konektivitas tinggi untuk sensor dan perangkat IoT, sehingga meningkatkan efisiensi layanan publik dan manajemen kota.
12. Pertanian (Agriculture)
Dalam pertanian modern, Dark Fiber digunakan untuk memantau dan mengendalikan sistem irigasi, pemantauan tanaman, serta manajemen peternakan, guna mendukung efisiensi dan produktivitas sektor agrikultur berbasis teknologi.
1. Ketersediaan Infrastruktur (Infrastructure Availability)
Sebelum memutuskan menggunakan Dark Fiber, pastikan infrastruktur serat optik tersedia di wilayah yang diinginkan dan sesuai dengan rute jaringan yang direncanakan.
2. Skalabilitas (Scalability)
Dark Fiber menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi, namun penting untuk mempertimbangkan kebutuhan jaringan saat ini serta rencana pertumbuhan di masa depan agar investasi tetap efisien.
3. Keamanan (Security)
Meskipun Dark Fiber lebih aman dibanding kabel tembaga, pengguna tetap perlu menerapkan lapisan keamanan tambahan, seperti enkripsi data, firewall, dan pemantauan jaringan untuk melindungi integritas informasi.
4. Komitmen Waktu (Time Commitment)
Aktivasi dan pengelolaan Dark Fiber membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan.
Pertimbangkan apakah tim Anda memiliki kapasitas dan kompetensi untuk melakukan manajemen jaringan secara mandiri.
5. Perangkat Transmisi (Transmission Equipment)
Pemilihan perangkat transmisi yang tepat sangat penting untuk memastikan kompatibilitas dan performa optimal.
Hal ini dapat memerlukan biaya tambahan serta pemahaman teknis yang mendalam terhadap teknologi yang digunakan.
6. Regulasi dan Perizinan (Regulations and Permits)
Beberapa wilayah atau negara memiliki aturan khusus terkait penggunaan Dark Fiber.
Pastikan Anda memahami regulasi yang berlaku dan memperoleh izin resmi sebelum implementasi.
7. Perkembangan Teknologi (Technological Growth)
Pertimbangkan pula perkembangan teknologi terbaru seperti 5G, IoT, dan edge computing — serta bagaimana Dark Fiber dapat mendukung kebutuhan tersebut di masa depan.
Dengan mempertimbangkan tantangan dan faktor-faktor di atas secara matang, Dark Fiber dapat menjadi solusi jaringan jangka panjang yang efisien, aman, dan siap menghadapi pertumbuhan teknologi digital di masa depan.
Keamanan dalam konteks Dark Fiber mencakup sejumlah aspek penting yang perlu diperhatikan untuk menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang ditransmisikan melalui infrastruktur serat optik.
Meskipun Dark Fiber menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan kabel tembaga, masih terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan agar jaringan tetap terlindungi secara menyeluruh.
1. Enkripsi Data (Data Encryption)
Meskipun serat optik sulit disadap secara fisik, risiko tetap ada apabila data yang dikirim tidak dienkripsi.
Dengan menerapkan enkripsi data end-to-end, meskipun sinyal cahaya berhasil disadap, isi data tetap tidak dapat dibaca atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berwenang.
2. Keamanan Fisik (Physical Security)
Serat optik harus dipasang dengan benar dan dilindungi secara fisik agar tidak mudah mengalami kerusakan atau manipulasi.
Akses fisik ke titik terminasi (termination point) harus dijaga ketat untuk mencegah potensi sabotase atau pencurian data.
3. Manajemen Akses (Access Management)
Pengendalian akses terhadap perangkat transmisi dan titik terminasi serat optik sangat penting.
Hanya personel yang berwenang yang diperbolehkan mengakses perangkat dan jaringan terkait.
Penerapan multi-factor authentication (MFA) dan sistem hak akses berbasis peran (role-based access) dapat meningkatkan keamanan.
4. Pemantauan Jaringan (Network Monitoring)
Pemantauan jaringan Dark Fiber secara berkelanjutan (continuous monitoring) dapat membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan atau potensi ancaman keamanan.
Penggunaan Intrusion Detection System (IDS), Intrusion Prevention System (IPS), serta analisis lalu lintas jaringan (traffic analysis) dapat membantu mengidentifikasi serangan lebih dini.
5. Manajemen Identitas (Identity Management)
Pastikan hanya personel resmi yang memiliki hak untuk mengakses dan mengelola jaringan Dark Fiber.
Langkah ini meliputi pengaturan, pembaruan, dan penghapusan akun pengguna, serta penerapan praktik otentikasi yang kuat dan konsisten di seluruh sistem.
6. Pencegahan Serangan DDoS (Prevention of DDoS Attacks)
Dark Fiber juga dapat menjadi target serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang membanjiri jaringan dengan trafik palsu dan mengganggu ketersediaan layanan.
Penerapan sistem perlindungan DDoS dapat membantu memitigasi risiko dan menjaga stabilitas jaringan.
7. Pemantauan Lalu Lintas (Traffic Monitoring)
Pemantauan rutin terhadap pola lalu lintas jaringan membantu mendeteksi anomali atau perubahan aktivitas yang mencurigakan.
Dengan deteksi dini, tim teknis dapat merespons ancaman secara cepat sebelum berdampak lebih luas.
8. Cadangan dan Redundansi (Backups and Redundancies)
Menyiapkan jalur cadangan (backup routes) dan rencana redundansi jaringan sangat penting untuk memastikan ketersediaan layanan (availability) tetap terjaga apabila terjadi gangguan atau serangan terhadap jalur utama.
Dengan mengimplementasikan aspek-aspek keamanan tersebut, Dark Fiber dapat menjadi solusi konektivitas berperforma tinggi yang sekaligus aman, mendukung kebutuhan komunikasi penting di berbagai sektor industri — mulai dari perbankan, pemerintahan, hingga data center dan smart city.
Pertumbuhan Dark Fiber diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan akan konektivitas yang lebih cepat, andal, dan dapat diskalakan.
Berikut beberapa tren utama yang dapat diantisipasi di masa mendatang:
1. Internet of Things (IoT) dan 5G
Pertumbuhan teknologi IoT serta pengembangan jaringan 5G akan mendorong kebutuhan akan kapasitas jaringan yang lebih besar dan latensi yang lebih rendah.
Dark Fiber menjadi infrastruktur penting untuk mendukung konektivitas berkecepatan tinggi yang dibutuhkan oleh jaringan IoT dan 5G.
2. Smart City (Kota Cerdas)
Pengembangan kota cerdas membutuhkan infrastruktur jaringan yang kuat untuk menghubungkan berbagai sensor, perangkat, dan sistem di lingkungan perkotaan.
Dark Fiber akan menjadi elemen penting dalam mendukung konektivitas dan analisis data bagi berbagai sistem dan layanan publik di kota cerdas.
3. Kebutuhan Layanan Cloud dan Data Center (Cloud and Data Center Services)
Layanan cloud dan data center membutuhkan konektivitas yang andalan dan berkecepatan tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin kompleks.
Dark Fiber dapat digunakan untuk menghubungkan antar data center ke jaringan utama, meningkatkan efisiensi dan ketersediaan layanan.
4. Pertumbuhan Konten Multimedia (Growth of Multimedia Content)
Permintaan terhadap konten multimedia berkualitas tinggi — seperti video streaming, gaming, dan layanan hiburan digital — akan terus meningkat.
Dark Fiber mendukung pengiriman konten dengan latensi rendah dan kualitas tinggi, memastikan pengalaman pengguna yang optimal.
5. Perkembangan Teknologi Baru (New Technology Development)
Dengan munculnya teknologi baru seperti komputasi kuantum, virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan berbagai aplikasi berbasis data besar,
Dark Fiber akan menjadi fondasi utama untuk konektivitas dan transmisi data berkecepatan tinggi.
6. Layanan Kesehatan Jarak Jauh (Remote Health Services)
Kebutuhan akan layanan kesehatan jarak jauh akan semakin meningkat, terutama dalam kondisi darurat atau wilayah dengan akses terbatas.
Dark Fiber memungkinkan pengiriman data medis dengan cepat dan aman, mendukung sistem pelayanan kesehatan digital.
7. Peningkatan Keamanan Jaringan (Improved Network Security)
Dengan meningkatnya perhatian terhadap keamanan data, Dark Fiber menjadi pilihan populer bagi perusahaan yang membutuhkan jaringan privat dengan tingkat keamanan tinggi dan minim risiko penyadapan.
8. Inovasi Bisnis dan Teknologi (Business and Technology Innovation)
Dark Fiber membuka peluang inovasi lintas industri, mulai dari transportasi, manufaktur, hingga pertanian.
Koneksi cepat dan ketersediaan tinggi memungkinkan terciptanya efisiensi baru dan peningkatan kualitas layanan.
9. Pemanfaatan Kapasitas yang Belum Digunakan (Utilization of Unused Capacity)
Banyak kabel serat optik yang sudah terpasang namun belum diaktifkan, memberikan potensi besar untuk meningkatkan kapasitas jaringan dengan memanfaatkan aset infrastruktur yang sudah ada.
Kesimpulan: Arah Masa Depan Dark Fiber
Pertumbuhan dan tren masa depan Dark Fiber akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan kompleksitas kebutuhan komunikasi modern.
Kecepatan, kapasitas, dan fleksibilitas Dark Fiber akan tetap menjadi faktor penting dalam menopang infrastruktur komunikasi digital di masa depan.
Layanan Indonet Dark Fiber
Indonet Dark Fiber merupakan solusi menyeluruh bagi perusahaan yang membutuhkan kapasitas besar, keamanan optimal, dan kendali penuh atas jaringan internalnya.
Indonet memiliki kemampuan untuk merancang, membangun, dan memantau infrastruktur jaringan serat optik sesuai kebutuhan pelanggan — sehingga mereka tidak perlu menghadapi tantangan teknis dalam mengelola kabel fisik secara langsung.
Jaringan Indonet Dark Fiber terhubung dengan ekosistem jaringan terintegrasi, mencakup gedung, exchange, penyedia layanan internet (ISP), dan Network Access Point (NAP).
Dengan infrastruktur ini, Indonet menghadirkan konektivitas yang aman, cepat, stabil, dan memiliki cakupan luas.
Dengan bandwidth tanpa batas dan opsi aplikasi yang fleksibel, layanan ini didukung oleh dukungan teknis 24/7 tanpa henti, menjadikan Indonet Dark Fiber solusi ideal bagi perusahaan yang ingin membangun fondasi jaringan berdaya tinggi untuk masa depan digital mereka.
